Total Tayangan Halaman

Sabtu, 21 Mei 2011

bapak BAI FANG LI

Ketika kita memberi karena kita memiliki "kelebihan" itu merupakan hal yang biasa aja bukan??.

Tapi adalah luar biasa ketika kita "kekurangan", tapi kita mampu memberi,bukan sekedar memberi, tapi memberikan seluruhnya yang kita miliki saat ini dan yang terbaik yang bisa kita berikan.

Ane begitu terharu ketika melihat artikel tentang seorang pria tua bernama Bai Fang Li.

Beliau merupakan orang yang berasal dari daerah kota Changxia, Provinsi Hebei.
Beliau hanyalah seorang penarik becak, perawakannya tidaklah gagah, kecil dan kurus.

Tapi semangatnya luar biasa..

Beliau tak minta dihormati, Beliau memiliki sifat yang rendah hati, gaya hidupnya seadanya(bukan karena dia ga mampu loh) dan tidak sombong.

Beliau mulai tergerak hatinya untuk mendukung pendidikan anak-anak kurang mampu saat usianya 74 tahun.

Beliau begitu tersentuh melihat anak-anak yang harus bekerja (ada yang kurang mampu juga ada yang yatim piatu) ketika seharusnya anak seusia mereka berada di sekolah untuk belajar.

Padahal niat awal kakek Bai adalah ingin pensiun dan kembali ke kampung halamannya.

Beliau akhirnya pindah ke sebuah kamar sederhana di dekat Stasiun Kereta Api Tianjin Timur. Guna mempermudah beliau mencari penumpang.

Sementara itu makanan Bai hanya terdiri dari roti goreng dengan bawang bombay dan kecap bersama dengan semangkuk "wontons" (masakan khas China).

Karena keprihatinan beliau terhadap anak-anak dan juga pendidikan, kakek Bai pun mulai memacu semangatnya untuk memperjuangkan masa depan anak-anak dan pendidikan dan kembali menarik becaknya sekali lagi (luar biasa banget, usia dah ga muda cari duit bukan untuk memperkaya diri tapi untuk ber-amal..)

Beliau tidak ingin anak-anak sebagai generasi penerus ini buta huruf seperti nenek moyang mereka.

Beliau mengayuh becaknya,pagi hingga malam hari. Berangkat pagi-pagi, pulang lebih dari jam 11 malam.

Beliau masih memiliki keluarga, meskipun semua anak-anak kakek Bai ini melarangnya, tapi kakek Bai bersikeras untuk tetap menarik becak.

Kakek Bai mulai menyumbang untuk yayasan mulai tahun 1986.

Setiap uang yang beliau peroleh..selalu disumbangkan untuk beberapa yayasan yang mengurusi setiap anak kurang mampu.

Beliau tidak mengharapkan balasan apa-apa..bahkan tanda terima saja beliau tidak mau menerimanya,karena bagi beliau yang terpenting adalah uang sumbangannya bukan namanya (sungguh mulia banget kan gan???). 

Tapi pihak yayasan selalu mengelola uang itu sebaik-baiknya dan selalu mencatat setiap uang kakek Bai berikan.

Musim berganti, bulan berganti tahun, beliau tak kenal lelah mengayuh becaknya.
Beliau semakin giat mengumpulkan uang untuk anak-anak,hujan,panas,musim salju,beliau tak mundur.

Pernah kakek Bai terjatuh dari becaknya sehingga membuat tangannya terluka (entah patah tulang atau terkilir kurang jelas ane gan). 

Namun hal itu tak menyurutkan semangat kakek Bai untuk tetap mengayuh sepedanya.

Ketika usianya bertambah tua, suatu hari di tahun 2001 saat usia kakek Bai 91 tahun beliau datang tertatih ke yayasan tersebut hanya untuk memberikan uang terakhir sejumlah 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000 (bisa bayangin ga gan, uang terakhir aja disumbangin..nyesek dada ane ngebayangin hal itu). 

Beliau berkata itu adalah uang terakhir yang bisa ia berikan untuk yayasan itu, karena dia sudah tidak mampu lagi untuk manarik becak lagi karena kesehatannya memburuk.

Di tahun 2005, Beliau meninggal di usia 95 tahun karena kanker paru-paru (dari berbagai sumber yang ane baca gan), dan tahukah anda berapa banyak uang yang telah disumbangkan kakek Bai selama beliau masih hidup???

350.000 yuan..

seberapa banyak kah itu??anggap aja kurs 1 yuan adalah Rp 1.200,- kalo dihitung, hasilnya segini : 

Rp 420.000.000,- 

hampir setengah miliar gan..dari hasil kerja keras menarik becak. 

Uang sebanyak itu telah membantu 300 murid yang kurang mampu. 

Semasa beliau hidup, orang banyak tak mengenal dan tidak mengerti siapa itu BAI FANG LI. 

Tapi seluruh penjuru China (bahkan seluruh dunia) terbelalak dan terharu ketika beliau sudah meninggal, seluruh kehidupannya dibuka ke masyarakat umum, karena ketulusannya membantu dan memberikan sumbangan 
yang besar bagi anak-anak yang kurang beruntung dan juga dunia pendidikan.

Bahkan anak dari kakek Bai sendiri tak menyangka kalau ayahnya memberikan sumbangan sedemikian banyak dari hasil menarik becak (gila ga tuh,anak sendiri aja sampe ga tau uang ayahnya buat apa aja..)





kakek Bai dan becak tuanya
 

ini foto saat kakek Bai menarik becaknya..terlihat beliau menhapus butiran peluh dengan ujung bajunya, dan juga tetap menarik becak saat musim dingin..luar biasa banget.






ini foto kakek Bai saat makan, bersama-sama anak-anak muda di sekitar t4 tinggalnya dan saat beliau menunggu penumpang yang butuh jasanya.


foto saat kakek Bai mengitung uang yang diperoleh dari memeras keringat mengantarkan penumpang dengan selamat.


ini foto beliau di rumah sakit saat berjuang melawan kanker paru-paru.




ini adalah foto saat pemakaman beliau, banyak yang terharu dengan kepergian kakek Bai.
Semoga kita dapat banyak pelajaran berharga dari seorang kakek bernama BAI FANG LI ini, yang mendedikasikan sisa hidupnya untuk melakukan kebaikan dengan cara yang sedemikian luar biasa..

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Bagus gan
Lanjutkan!

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Grants For Single Moms